Posts

Showing posts from September, 2019

Langkah IPO Bali United, Cerminan Tuntutan Industrialisasi Sepakbola di Indonesia? (1)

Image
Beberapa waktu lalu dunia sepakbola Indonesia dikejutkan dengan langkah klub Bali United yang akan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nama PT. Bali Bintang Sejahtera Tbk (kode sahamnya BOLA). Klub yang dimiliki Pieter Tanuri ini melepas 2 miliar lembar saham ke publik dengan harga Rp 175 / lembar saham (lbs). Sebuah langkah yang dianggap awal mula klub sepakbola Indonesia untuk dituntut lebih mandiri dan profesional. Publik pun bertanya bagaimana mungkin klub yang hanya berusia 5 tahun pada 3 Desember nanti bisa melakukan langkah "radikal" itu di tengah carut-marut kompetisi sepakbola Indonesia yang rentan pengaturan skor, kerusuhan suporter, ketidakpastian jadwal liga yang disebabkan ketidakbecusan federasi dan banyaknya klub yang diakuisisi karena rasio utang yang cukup besar?  Kalau dilihat skuad Bali United jarang memakai putra daerah Bali. Skuad klub yang memakai putra daerah sebagai prioritas biasanya identik dengan klub era Perserikatan seperti...

Memahami Financial Fair Play (2)

Kita melihat di blog sebelumnya bahwa faktor jumlah fans dan prestasi klub sangat menentukan, maka bisa diformulasikan sebagai berikut:  FFP klub = f ( nf, nt) nf = jumlah fans nt = jumlah trofi klub Sementara kriteria FFP salah satunya adalah rasio pengeluaran klub untuk gaji tenaga kerja ( wages to turnover ratio ), dimana tuntutannya di kisaran 40 - 60% dari pendapatan klub. Pendapatan klub bila mengacu ke klub Eropa berasal dari:  Relevant Revenue Clubs = Gross Income - Exclusion Gross Income berasal dari jumlah pendapatan hak siar klub, broadcasting, iklan, pendapatan tiket saat menjadi tuan rumah kompetisi, penjualan pemain dan juga sharing profit dari joint venture. Sedangkan exclusion yang dimaksud adalah pendapatan klub dari kegiatan operasional non sepakbola misalnya stadion klub dipakai buat konser atau kegiatan lain. Perhitungan diatas mengacu pada jurnal  https://media.neliti.com/media/publications/167892-EN-analysis-of-the-implementation...

Memahami Financial Fair Play (1)

Financial Fair Play (FFP) adalah sebuah aturan dari UEFA dari tahun 2012. Tujuannya untuk mengatur keseimbangan neraca keuangan antara pengeluaran dan pemasukan. Michel Platini selaku presiden UEFA saat itu menegaskan aturan itu dibuat dikarenakan industri sepakbola hingga saat ini mulai berkembang pesat namun sudah diluar batas. Banyaknya klub yang jor-joran beli pemain demi mencapai prestasi atau dengan dalih membangun tim untuk masa depan dengan harga gila-gilaan membuat potensi klub merugi dengan angka fantastis jauh lebih besar. Pada aturan awal, klub yang mengalami kerugian sebesar 39,5 juta poundsterling selama 3 tahun masih diperbolehkan ikut berlaga di kompetisi Eropa. Tetapi pada periode 2014-2017, kerugian klub yang ditolerir hanya mencapai 26,3 juta poundsterling saja selama 3 tahun. Targetnya adalah klub harus mencapai titik BEP ( Break-Even Point ). Jika tidak mencapai target itu, klub akan didenda atau diberi hukuman mulai dari memangkas jumlah pemain dan tidak dip...