Maradona dan Inspirasi
Pertama-tama kita ucapkan turut berbela sungkawa dengan meninggalnya Diego Maradona, pesepakbola fenomenal dengan "Gol Tangan Tuhan". Kisah inspirasi dan kehidupannya terus mengalir sepanjang masa.
Yang dilihat dari Maradona adalah bagaimana sepakbola adalah "alat perlawanan" pada ketidakadilan. Juga sebagai pengangkat harga diri keluarganya dan Argentina, negerinya Maradona, yang dibawanya sukses menjuarai Piala Dunia 1986. Sejak saat itu, sepakbola Argentina sangat diperhitungkan. Dasar negara Amerika Latin yang penduduknya sangat mencintai sepakbola, membuat pemain sepakbola Argentina sangat "laris" di bursa transfer liga di Eropa. Sampai-sampai Maradona dianggap sebagai Tuhan khususnya bagi penggemar fanatiknya. Dan juga Napoli, klub Serie A Italia.
Lalu apa yang bisa dicermati untuk di Indonesia? Jika PSSI dan semua stakeholder sepakbola "paham" bahwa sepakbola itu pengangkat harga diri bangsa, seharusnya tata kelolanya dibenahi. Tidak hanya kepentingan bisnis pribadi, tapi juga klub dan pemain agar lebih profesional. Nanti juga bakal membantu Presiden Jokowi membenahi ekonomi negara yang saat ini carut marut akibat COVID-19.
Maradona memberi "tamparan" ke kita bahwa sepakbola tidak melulu identik di Eropa yang lebih maju negaranya (lebih tepatnya maju karena praktek kolonialisme dan imperialisme di seluruh dunia). Saat masih sukses pun, Maradona tetap ikut "tarkam" guna membantu orang miskin di Naples (kota asal klub Napoli). Ia juga membantu mengangkat derajat warga miskin di negaranya melalui sebagai pemain Boca Juniors (klub sepakbola Argentina dari kelas buruh dan miskin) untuk melawan River Plate (klub kelas borjuis dan pengusaha). Alhasil, ketika ia meninggal, seluruh warga Argentina dan juga kaum buruh dan miskin di dunia khususnya termasuk pecinta sepakbola dunia merasa kehilangan. Suporter River Plate dan Boca Juniors yang bermusuhan karena perbedaan kelas saja sampai berduka mendalam. Benar-benar ambyar.
Artinya apa? Asal kita mau, nanti juga sepakbola akan meningkatkan perekonomian negara. Melalui pembenahan klub dan prestasi klub serta infrastruktur yang layak dan sesuai standar FIFA. Karena Maradona membuat sepakbola yang tadinya dinikmati orang tajir melintir sekarang dinikmati semua kalangan. Melawan paham sepakbola kapitalis ala Eropa.
Maradona, el grande futbol mundo!
Comments
Post a Comment